Rabu, 03 Juni 2009

Dimas Arika Mihardja

Jejak Langkah

-kepada Dimas Arika Mihardja

lima puluh jejak langkah menyapa kabut tipis
daun daun gugur mengeja sabda di balik redup cahaya
dalam kedap suara merasakan debar jantung
debar yang tak jua henti memberi kabar
tentang isyarat batu menyingkap tabir usia

tapi kelebat camar berkabar tentang risau pohon
angin dan guguran daun jatuh di rimbun bambu
mengelana dalam jiwa

cahaya matamu seketika memahat senja
menyeka kelu tulang menikung gelombang
lalu kau di antara lelaki bertualang ditumbuhi sayap
sekali waktu tiba
digaris tanganmu tumbuh bunga-bunga

tentang lumut atau batu
ketika dadamu tertahan riak rindu
angin biaskan cahaya menyambar senja
tapi tak ingin darah mengutukmu
pergilah ke mihrab
mengejar takdir kembali ke tanah suci

Medan, 2009