Jumat, 04 Februari 2011

TELE TRY

oleh Afrion Medan pada 04 Februari 2011 jam 9:48


waktu lalu

jejek bayangmu mengusik kalbu

ada tangis tertinggal

ada suara menjadi rinai gerimis

membeku membentuk bulatan kecil

lalu wajah wajah kegalauan merubah arah angin

menguji ketenangan hari

menusuk ulu hati bila risau menanti

mencengkram jiwa menembus lara


waktu merubah angin

gelegar halilintar menyambar detak jantung

gemetar tubuh seluruh

dada bagai retak kaca yang tak tampak

wajahmu luka, tubuh dipasung beribu tanya

lalu waktu membawamu pergi

lalu aku menanti

menanti

menanti


kita merasa terkalahkan oleh keadaan

kita merasa di tembus serpihan bening kaca

tak tampak oleh mata tapi terasa bagai luka

aku mendekapmu dalam luka hari hari

menanti kembali setelah kau pergi


waktu membisikkan takdir itu

aku genggam jemarimu dalam tangis pilu

tak ingin kau pergi

tak ingin aku menanti kembali


biar luka di jiwa dan pedih di mata

lalu hidup menjadi sendiri menjadi sepi

tak ingin kau pergi

tak ingin aku menanti kembali