Bila guguran daun jatuh di pelupuk mata
kabarkanlah tentang hujan dan angin
kabut langit
liuk yang lembut
menyisakan warna garis tubuh
pada matamu yang bening
pada bayangan lepas seketika
di lekuk mata
Lalu pikiran jauh mengelana
susuri tebing curam dan hutan kelam
kau hanyutkan tiap butiran pasir dimatamu
menepis perih dendam
juga kenangan lama
dalam hujan dan angin
sedalam tatapmu
selama waktu melingkari garis takdir
Bila ini kali tak sampai biduk ke tepian
kabarkanlah tentang takdir Tuhan
bahwa gelombang ombak bukan badai yang menghanyutkan
tubuh dalam semesta kehidupan
bukan airmata yang mengalir
atau butir pasir terbawa air
Chita /2/
Bila malam
galau cintamu menyentuh kalbuku
senandungkanlah puisi
tentang dua hati dan keinginan
meski luka terasa
lepas dan benamkan dalam diam
karna cinta hanya serpihan retak kaca
bukan badai atau bencana
Chita
bisikkanlah padaku lara galaumu
meski senja memupus segala
dan duka tak juga sirna
ini kali kan kubuka pintu
membawamu tanpa bayang masa lalu
kan kubuka hati
mengobati luka diri