Kamis, 05 Januari 2012

CHITA


Bila guguran daun jatuh di pelupuk mata

kabarkanlah tentang hujan dan angin

kabut langit

liuk yang lembut

menyisakan warna garis tubuh

pada matamu yang bening

pada bayangan lepas seketika

di lekuk mata



Lalu pikiran jauh mengelana

susuri tebing curam dan hutan kelam

kau hanyutkan tiap butiran pasir dimatamu

menepis perih dendam

juga kenangan lama

dalam hujan dan angin

sedalam tatapmu

selama waktu melingkari garis takdir



Bila ini kali tak sampai biduk ke tepian

kabarkanlah tentang takdir Tuhan

bahwa gelombang ombak bukan badai yang menghanyutkan

tubuh dalam semesta kehidupan

bukan airmata yang mengalir

atau butir pasir terbawa air




Chita /2/


Bila malam

galau cintamu menyentuh kalbuku

senandungkanlah puisi

tentang dua hati dan keinginan

meski luka terasa

lepas dan benamkan dalam diam


karna cinta hanya serpihan retak kaca

bukan badai atau bencana


Chita

bisikkanlah padaku lara galaumu

meski senja memupus segala

dan duka tak juga sirna

ini kali kan kubuka pintu

membawamu tanpa bayang masa lalu

kan kubuka hati

mengobati luka diri