Senin, 19 September 2011

HUJAN DI MATAMU


Jejak-jejak di bawah rimbun bulu mataku

Kupayungi bila hujan mulai menggoda merayu.

Tak akan terhapus, meski merah itu kian mengusam katamu


lalu apa kataku saat kau menyapa takjub pada merah payung

dan jejak kaki dalam hujan di matamu


astari

ada retak di tatap mata menghunjam dalam diam

membenam menerawang gelisah wajah

pucuk daun layu dan terjatuh

tanah leburkan pasir

pada genangan pasir

lumpur mengibaskan mata air


Hidupmu astari

seperti desah angin menyentuh ruang semesta

mendekapku dalam genangan hujan

melepas syair merah payung

mencipta jejak kaki menuntunku ke dermaga

di batas rasa dimana kau berdiri melambai tangan

menatap kenangan persahabatan


2011