Rabu, 19 Januari 2011

ADEL

oleh Afrion Medan pada 14 Januari 2011 jam 23:02

matamu yang bening mengembara harungi lekuk kata

tentang cahaya juga warna yang singgah mendiami daun daun.

Meski tubuh letih dan jejak langkah mengabur disapu deru angin

tapi suaramu senandungkan riuh yang panjang

tanpa keluh

atau resah

Meski kicau burung kehilangan rimbun daun

cahaya memudar

warna menjadi gelap gulita

berkatalah ia

dalam bisik yang parau

dalam diam yang kelabu

membayangkan segala dukamu

lalu mata yang bening itu menyapu segala ragu